SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI ----------- SUGENG RAWUH .

Rabu, 17 Desember 2008

Insiden Pelemparan Sepatu kepada Bush

Baghdad - Presiden AS George Bush benar-benar apes saat menggelar jumpa pers bersama Perdana Menteri (PM) Irak Nuri Al Maliki. Dia dilempar sepatu oleh wartawan Irak. Bush dilempar hanya satu detik setelah dia mengucapkan 'khairan katsiera'.

Pelemparan sepatu oleh wartawan Irak ini terekam dalam video yang ditayangkan Reuters, Senin (15/12/2008). Saat itu, jumpa pers dalam sesi terakhir dan menjelang ditutup.

Dengan bahasa Arab, PM Nuri menyampaikan terima kasihnya kepada Bush atas kesempatan jumpa pers dan datang ke Irak. Bush yang mencoba-coba menggunakan bahasa Arab saat menutup jumpa pers itu, juga mengatakan, 'khairan katsiera' sambil tersenyum. Khairan katsiera berarti 'terima kasih banyak.'

Nah, satu detik setelah Bush mengucakpan 'khairan katsiera' itu, lemparan sepatu dari bangku wartawan melayang ke arah Bush. Kasus lemparan sepatu ini terjadi dua kali. Dan hebatnya, Bush berhasil menghindari dua buah sepatu itu. Dilempar sepatu, Bush masih tetap memperlihatkan wajah santai.

Bush mengunjungi Irak Minggu (14/12/2008), sebelum lengser untuk meninjau kondisi terakhir pakta keamanan Irak-AS menjelang penarikan pasukan AS dari negara itu, Juli tahun 2009. Kunjungan Bush ini sebagai kunjungan terakhir dan sebagai salam perpisahan darinya. Pada 20 Januari 2009, Bush sudah harus menyerahkan tampuk pimpinan AS ke pundak Barack Obama.

Di Irak, Bush mengunjungi, berpidato dan memberikan ciuman kepada para prajurit AS. Setelah dari Irak, Bush kemudian melanjutkan perjalanan ke Afghanistan untuk bertemu dengan para serdadu AS yang bertugas di negeri Taliban itu.

Zaidi Ingin Lempar Bush dengan Sepatu Sejak Lama.

Tindakan Muntazar Al Zaidi (sebagian media menulis Muntazer Al Zaidi-Red) yang melempar Presiden AS George Bush dengan sepatu dibicarakan dunia. Di Amerika Serikat (AS), Zaidi dikecam.Namun, di negeri-negeri Arab, Zaidi disanjung sebagai pahlawan pemberani. Sebenarnya Zaidi sudah sejak lama berencana melempar Bush dengan sepatu.

Sejumlah teman Zaidi di Baghdad menceritakan sebenarnya Zaidi sudah memendam sejak lama keinginan untuk melempar Bush dengan sepatu. Karena itu, begitu ada kesempatan bertemu Bush, Zaidi pun melakukan aksinya, melempar Bush dengan sepasang sepatunya.

Zaidi benci Amerika. Dia benci tentara Amerika, dia benci Bush," kata salah seorang teman Zaidi yang sama-sama bekerja di Stasiun Televisi Baghdadia, seperti dikutip AFP, Selasa (16/12/2008). Kebencian Zaidi memuncak, selain karena dia menilai AS sebagai pembunuh rakyat Irak, dia juga pernah ditahan oleh tentara AS.

Pelemparan sepatu sudah menjadi budaya Arab untuk memperlihatkan kebencian yang sangat dalam. Saat patung Saddam diruntuhkan pada April 2003, banyak warga Irak yang juga memperlihatkan kebenciannya dengan memukul-mukul sepatunya di patung Saddam.

Kini, Zaidi masih ditahan oleh otoritas pemerintah Irak. Muntazar harus berhadapan dengan hukum dan terancam hukuman penjara. Namun, sejumlah elemen rakyat Irak meminta pemerintah Irak membebaskan Zaidi.

Al Baghdadia, televisi tempat Muntazar bekerja, juga telah mengeluarkan permintaan agar Muntazar dibebaskan demi demokrasi dan kebebasan berpendapat yang dijanjikan Amerika. Sementara bekas pengacara Saddam Husein bersama 200 pengacara lainnya berketetapan akan membela pria berumur 28 tahun itu.

Muntazar Zaidi melempar sepasang sepatunya ke arah Bush saat jumpa pers bersama PM Irak Nuri Al Maliki. Menjelang akhir jumpa pers, Muntazar tiba-tiba berdiri dan melempar sepatunya ke arah Bush. Dia berteriak kepada Bush, "It is the farewell kiss, you dog."

Wartawan Pelempar Sepatu Bush Dapat Penghargaan Keberanian.

Wartawan Irak yang melemparkan sepatunya ke Presiden AS George W Bush, mendapatkan penghargaan keberanian. Penghargaan tersebut diberikan oleh kelompok amal Libya yang diketuai putri pemimpin Libya Muammar Gaddafi.

Kelompok amal Wa Attassimou juga menyerukan pemerintah Irak untuk membebaskan Muntazer al-Zaidi. Reporter tersebut masih ditahan menyusul insiden pelemparan sepatu ke Bush saat konferensi pers di Baghdad, Irak, 14 Desember lalu.

Kelompok Waatassimou telah mengambil keputusan untuk memberikan Muntazer al-Zaidi penghargaan keberanian karena apa yang telah dilakukannya mencerminkan kemenangan atas HAM di seluruh dunia," demikian pernyataan kelompok yang dipimpin Aicha Gaddafi tersebut.

Menurut kelompok tersebut, otoritas Irak harusnya menghargai jurnalis itu atas tindakannya. Demikian seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (16/12/2008).

Namun bagi pemerintah Irak, perbuatan Zaidi dianggap memalukan dan barbar. Menurut penasihat media Perdana Menteri Irak Yasin Majeed, Zaidi akan diadili atas tuduhan menghina negara Irak.

Bush Tidak Dendam pada Wartawan Pelempar Sepatu.

Presiden AS George W Bush mengaku tidak marah ataupun dendam pada Muntazar al-Zaidi, wartawan Irak yang melemparkan sepatu padanya.

Demikian disampaikan Juru bicara Gedung Putih Dana Perino seperti dilansir harian Sydney Morning Herald, Rabu (17/12/2008)."Presiden tak punya perasaan dendam akan insiden itu," ujar Perino.Dikatakan Perino, Bush percaya sistem hukum Irak akan memutuskan hukuman yang sesuai untuk perbuatan itu.

Dalam insiden pelemparan sepatu saat konferensi pers di Baghdad, Irak, 14 Desember lalu, Bush berhasil menghindar dari dua kali lemparan sepatu Zaidi.

Namun lain halnya dengan Perino. Wanita itu sempat mengalami memar pada sekitar matanya dalam insiden itu. Tubuh Perino yang saat itu sedang memegang mikrofon terdorong oleh personel keamanan yang bergerak cepat untuk mengamankan situasi. Akibatnya, wajahnya terbentur mikrofon.
Selengkapnya...

 
Design Template By Prajurit Sejati @ 2008